Pengertian Alat Ukur Beserta Jenisnya Lengkap Dengan Cara Menggunakanya
Pengertian Alat Ukur
Daftar isi
zonakarya.com – Alat Ukur adalah sebuah alat yang tujuan penggunaanya untuk membantu dalam mengetahui nilai suatu besaran, baik itu besaran nilai maupun kondisi dari sebuah komponen yang diukur.
Alat ukur sendiri juga telah banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi yang ada pada sebuah benda ataupun komponen yang diukur.
Tujuanya untuk mendapatkan nilai kuantitas dari sebuah benda, dimana jika menggunakan data pengukuran pada sebuah penelitian atau pekerjaan, hasil data yang kita dapat merupakan data pasti.
Alat ukur sebenarnya memiliki fungsi yang cukup beragam, tergantung dari untuk apa dan jenis apa alat ukur itu digunakan.
Namun jika kita ingin mengambil garis pengertian secara umum, alat ukur berfungsi sebagai pengukur sesuatu, baik itu panjang, tinggi, berat, jarak, tegangan, waktu dan lain sebagainya.
Dengan memanfaatkan macam-macam alat ukur yang ada, maka bukan tidak mungkin bahwa pekerjaan akan menjadi lebih fleksibel, efektif, cepat, akurat serta tepat dalam mengukur sebuah parameter.
Jenis Alat Ukur
1. Alat Ukur Panjang
Memiliki fungsi guna mengukur satuan Panjang dan untuk beberapa alat yang kerap dipakai diantaranya ialah seperti mistar baja, mikrometer, roll meter, jangka sorong, welding gauge.
2. Alat Ukur Waktu
Penggunaan alat ini kerap dimanfaatkan guna mengukur suatu satuan waktu dan beberapa alat yang kerap dipakai ialah seperti jam dan stopwatch.
3. Alat Ukur Temperatur
Pada jenis alat ini kerap dipakai untuk mengukur suatu ukuran besar kecil pada suhu ruangan, dan beberapa jenis alat yang seing dipakai adalah termometer (termogun, digital, resistensi, bimetal dll).
4. Alat Ukur Massa
Alat ini digunakana agar dapat mengetahui massa pada suatu benda, maka kita membutuhkan neraca atau timbangan baik dalam bentuk digital maupun neraca tipe lengan gantung, pegas dan ohaus.
Macam-Macam Alat Ukur
1. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter yang terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital.
Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0,005 cm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0,01 cm untuk yang di atas 30 cm.
Alat ukur ini sering digunakan dalam pengukuran diameter pada saat pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut, karena memiliki ketelitian ukuran yang baik.
Fungsi jangka sorong yaitu untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit dan juga untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya memiliki lubang seperti pipa.
Alat ini juga bisa untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara (menancapkan/menusukkan) bagian pengukur.
Cara menggunakan jangka sorong yaitu dengan cara menggeser rahang luar sejauh ukuran benda yang akan diukur.
Setelah meletakkan objek pada rahang luar jangka sorong, rahang harus tepat digeser sejauh ukuran benda kerja.
Lakukan hingga benda yang diukur tidak ada jarak atau celah sehingga kedua rahang luar jangka sorong menyentuh dan menjepit benda.
Rapatkan sekrup pengunci, setelah posisi rahang sudah menyentuh benda dan langkah selanjutnya adalah mengunci screw lock.
Tujuannya adalah agar hasil ukuran yang dilakukan ini tidak berubah jika ada getaran, tersenggol dan dapat kita catat dengan nilai yang sesuai.
2. Mikrometer
Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup ini adalah merupakan alat ukur dengan tingkat akurasi tinggi dan memiliki presisi tinggi.
Mikrometer sekrup dalam bahasa inggris disebut sebagai Micrometer Screw Gauge dimana alat ini pertama kali ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuwan bernama William Gascoigne.
Saat pertama kali digunakan, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda-benda diluar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut antara bintang.
Mikrometer sering juga dipakai untuk mengukur hasil dari pengerjaan mesin frais, karena fungsinya yang memiliki ketelitian yang baik.
Fungsi mikrometer sekrup yang paling utama adalah untuk mengukur diameter atau ketebalan sebuah benda dan alat ini punya tingkat presisi 10x lipat dari jangka sorong.
Oleh karena itu, mikrometer sekrup sangat akurat dan biasa digunakan untuk menghitung benda dengan ukuran sangat kecil.
Dimana alat ini akan dapat menunjukkan serta melihat serta mengukur benda yang memiliki satuan ukur dengan ketelitian mencapai 0,01 mm.
Untuk penggunaanya, micrometer biasa digunakan pada bidang keahlian teknik mesin dan elektro dikarenakan akurasinya yang begitu baik ketika mengukur diameter maupun ketebalan.
Fungsi mikrometer juga bisa mengukur benda yang berukuran sangat kecil, diantaranya adalah rambut, kertas, seng, serat kabel, kawat dan juga lain sebagainya.
Cara menggunakan mikrometer yaitu tentukan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil.
Misalkan, pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar lebih dari 8 tetapi belum tepat 9, jadi besarnya pengukuran yang digunakan adalah 8 mm.
Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar pada skala tetap, misalnya garis 43 pada skala putar sejajar dengan garis mendatar pada skala tetap.
Besarnya hasil pengukuran yang diperoleh adalah 43 kali skala putar (43 x 0,01 = 0,43 mm). Jumlahkan kedua hasil pengukuran dan panjang benda yang dimaksud adalah (8 + 0,43) mm = 8,43 mm.
3. Mistar Baja
Mistar baja terbuat dari bahan baja tahan karat biasa dipergunakan pada kerja pelat. Tanda ukuran (garis skala) dalam milimeter/inchi yang mana merupakan Standar Internasional (SI).
Fungsi mistar baja ini biasanya kerap dimanfaatkan guna menentukan suatu ukuran tinggi, panjang, lebar, dan juga kedalaman pada suatu benda.
Yang mana alat ukur ini mempunyai ketelitian ukuran mencapai 0,5 mm atau 1 mm, kemudian mistar baja ini juga memiliki ukuran yang beragam, ada yang 300 mm, 500 mm dan ada juga 50 cm.
Umumnya kita mengenal alat ukur ini dengan sebutan penggaris. Kalian dapat menggunakannya juga sebagai alat bantu gambar yang dapat menghasilkan garis lurus dan konsisten.
Penggaris atau mistar juga memiliki berbagai macam jenis, semisal mistar segitiga dan mistar lurus sesuai dengan kegunaanya masing-masing.
Cara menggunakan mistar baja juga yang paling sederhana, kita hanya perlu meletakkan mistar baja pada media yang akan diukur dan ukur lurus sesuai ukuran yang diinginkan dengan menandainya.
4. Meteran
Meteran ini memiliki ukuran yang biasanya lebih dikenal dengan panjang atau paling panjang dari ukuran alat ukur lainya.
Ketelitian yang ada di dalam meteran bahkan sampai 1 mm, dan umumnya digunakan sebagai alat bantu ukur dalam membangun bangunan.
Alat ini mirip seperti mistar namun biasanya tidak dapat digunakan untuk menggambar dan memiliki ukuran yang lebih panjang.
Ukurannya yang panjang akan lebih ringkas karena dapat digulung. Satuan yang digunakan umumnya adalah mm dan cm, feet atau inch.
Panjang dari meteran juga sangat beragam, biasanya kelipatan dari sat meter bahkan mencapai 100 meter.
Fungsi meteran yaitu untuk mengukur panjang, Lebar, ketinggian, Kedalaman dengan jarak yang cukup panjang dengan ketelitian pengukuran 1 mm.
Untuk ukuran pendek biasanya berukuran 3 hingga 5 meter dan pada ukuran panjang biasanya alat ini bisa mencapai 10 hingga 50 bahkan sampai 100 meter.
Cara menggunakan meteran yaitu mulai dari jarak nol meter yang dinyatakan tepat di ujung pita meteran, kemudian posisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur.
Lalu tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur dan lihatlah dibagian kanan pita ukur yang sejajar dengan tepi benda yang Anda ukur dan catat angkanya.
4. Neraca Digital
Selain timbangan standar, ada pula timbangan digital atau yang juga dapat kita sebut sebagai neraca digital. Kita mengenal fungsi Neraca Digital sebagai alat ukur untuk satuan berat.
Pada skala laboratorium, dibandingkan dengan neraca jenis analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur.
Karena neraca digital lebih akurat, presisi dan akuntabel, dalam artian bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan dan neraca ini lazim kita jumpai dalam laboratorium.
Neraca digital ini juga sangat sering digunakan pada laboratorium sebagai alat mengukur massa benda yang begitu kecil.
Cara menggunakan neraca digital juga sangat mudah karena hanya harus meletakkan benda apapun diatasnya dan angka digital yang tertera akan langsung mengikuti seberapa berat benda diatasnya.
Ketelitian neraca digital sendiri cukup detai hingga mencapai 0,001 gram, karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Berdasarkan prinsip kerjanya, Neraca Digital sesungguhnya dikategorikan sebagai Neraca Analitik (Analytical Balances).
Sama dengan neraca analitik, neraca digital bekerja dengan mengukur tekanan (gaya tolak) yang dibutuhkan untuk menghitung massa, bukan mengukur massa real.
5. Neraca Ohaus
Neraca ohaus adalah salah satu alat ukur massa yang dapat memberi kita data akurat dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 gram dan terdiri dari 3 skala.
Skala pertama umumnya akan memakai ratusan gram, skala kedua mulai memakai puluhan gram dan skala ketiga sudah memakai satuan gram.
Neraca ohaus memiliki prinsip kerja yang bertugas untuk membandingkan massa benda yang akan diukur sesuai dengan anak timbangan yang berada pada bagian neraca itu sendiri.
Kemampuan pengukuran dari neraca ohaus dapat diubah dengan cara menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan.
Fungsi neraca ohaus yaitu untuk mengukur massa logam atau benda yang dipakai untuk praktik di laboratorium.
Beban kapasitas maksimal yang dapat ditimbang menggunakan neraca ini yaitu sebesar 311 gram. Tentunya, hasil pengukuran neraca ini sangat terpercaya karena ketelitiannya yang sangat detail.
Tak heran jika neraca ini sering digunakan untuk mengukur masa suatu benda atau logam dalam laboratorium.
Selain dimanfaatkan untuk kebutuhan laboratorium, neraca yang satu ini juga dipakai oleh farmasi guna menimbang atau mengukur berat obat-obatan.
6. Neraca Pegas
Pengertian neraca pegas atau dynamometer adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk mengukur massa benda.
Neraca pegas atau dynamometer ini memanfaatkan hubungan antara beban yang diterapkan dengan deformasi pegas.
Hubungan beban dan pegas ini umumnya bersifat linier, jika beban yang ditimbang dilipatgandakan maka deformasi pegas menjadi dua kali lipat dan ketelitian neraca pegas adalah 0.01 gram.
Jika kalian pernah melihat dan memahami dinamometer, maka itulah yang disebut sebagai neraca pegas.
Alat ukur massa ini sering digunakan dan dimanfaatkan oleh para peneliti di laboratorium karena dirasa lebih mudah serta efektif dalam mengukur massa benda yang ringan.
Pada neraca pegas terdapat dua skala, yaitu skala N (newton) yang memiliki fungsi sebagai pengukur berat benda dan skala G (gram) yang memiliki fungsi sebagai pengukur massa benda.
Fungsi utama neraca pegas adalah sebagai instrumen ukur untuk membandingkan berat dua benda dengan kalkulasi fecare yang bisa dilakukan secara omotai.
Cara menggunakan neraca pegas atau dynamometer yaitu dengan harus mengkalibrasikan neraca pegas terlebih dahulu, dan pastikan bahwa skala pada neraca pegas tersebut berhenti di angka 0.
Kemudian berikan pengait pada benda yang akan diukur, agar bisa digantungkan dipengait neraca pegas, biasanya berada dibagian bawah.
Langkah berikutnya gantungkan neraca pegas pada bidang yang tetap, agar memberikan kestabilan dan tidak oleng atau jatuh.
Lalu kaitkan benda yang akan ditimbang ke pengait dineraca pegas dan biarkan benda menggantung dineracanya. Tunggu beberapa saat hingga hasil pengukuran muncul diskala neraca pegas.
Langkah erakhir, tinggal mencatat hasil dari pengukuran tersebut, yang tertera dengan jelas diskala neraca pegas.
7. Jam
Jam merupakan alat ukur yang populer sepanjang masa dan paling umum digunakan oleh banyak orang jika dibandingkan dengan alat ukur waktu lainnya.
Jam memiliki waktu tempuh sebesar 24 jam perhari, dan setiap jamnya dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan 3600 detik.
Untuk saat ini kita akan dengan mudah menjumpai jenis jam yang berbagai macam bentuk dan fungsi, mulai dari jenis arloji atau jam tangan hingga jam dinding ataupun jam digital.
Semua prinsip kerjanya sama persis satu dengan lainnya hanya berbeda ukuran, desain dan letak jam yang digunakan.
8. Stopwatch
Stopwatch adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur waktu. Kita akan dapat mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan pada sebuah kegiatan.
Misalnya untuk memperkirakan mengenai berapa waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menempuh jarak dari titik A ke titik B, atau berapa lama waktu yang harus digunakan untuk mengerjakan sesuatu.
Fungsi stopwatch adalah alat pengukur yang mempunyai fungsi utama sebagai pengukur waktu yang bisa diterapkan di berbagai kebutuhan.
Misalnya, alat ini bisa digunakan untuk keperluan pertandingan dan pendidikan. Selain itu, alat pengukur waktu ini juga bisa digunakan untuk keperluan penelitian, pertunjukan, dan sebagainya.
9. Jam Pasir
Untuk saat ini, mungkin kita memang sangat jarang sekali menemui jam pasir, karena semua yang ada telah menjadi digital.
Bentuk dari jam pasir terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah lubang kecil diantaranya.
Salah satu tabung biasanya diisi dengan pasir yang mengalir melalui tabung sempit ketabung dibawahnya dengan laju yang teratur.
Ketika pasir telah mengisi penuh tabung bawah, alat ini bisa dibalik sehingga dapat digunakan kembali sebagai pengatur waktu.
Jam pasir merupakan nama umum yang mengacu pada gelas pasir, dimana jam pasir ini digunakan untuk menghitung waktu selama satu jam.
10. Termometer
Pengertian termometer yaitu merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu ataupun alat yang digunakan untuk menyatakan derajat dingin atau panas suatu benda.
Alat ini memanfaatkan termometrik dari zat, yaitu perubahan dari sifat-sifat zat yang disebabkan karena perubahan sesuatu dari zat tersebut.
Zat cair termometrik yaitu zat yang mudah mengalami suatu perubahan fisis ketika dipanaskan maupun didinginkan, misalnya alkohol dan air raksa.
Kata Thermometer berasal dari bahasa latin yakni “thermo” yang berarti panas dan sedangkan meter yang berarti mengukur, jadi kegunaan dari alat thermometer adalah untuk mengukur panas.
Fungsi termometer (Thermometer) adalah sebagai alat mengukur suhu dan suhu yang diukur juga bermacam-macam.
Pada bidang kedokteran, thermometer berfungsi untuk mengukur suhu tubuh manusia untuk mengetahui tubuh seseorang demam atau tidak.
Tidak hanya itu saja thermometer juga berfungsi untuk mengetahui suhu pada oven (masak), suhu kamar, suhu ruangan, dan suhu pada mobil.
Penutup
Alat ukur adalah alat yang sangat penting dikehidupan sehari-hari atau alat bantu manusia dalam melakukan aktivitas penunjangnya.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pengertian alat ukur beserta jenisnya, agar jika kita ingin memilikinya, tidak salah dalam penggunaanya.
Alat ukur juga memiliki berbagai jenis sesuai kegunaanya, dan jenisnya adalah alat ukur panjang, massa serta waktu.
Dari jenisnya juga, alat ukur dibagi lagi dan memiliki macam-macam alat ukur sesuai kegunaan dan ketelitian yang berbeda-beda.
Demikian penjelasan tentang pengertian alat ukur beserta jenisnya. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan untuk kita dalam memahami tentang alat ukur.